augmented reality marker

Augmented Reality berbasis Marker

Augmented Reality, Blog, Tips and Tricks

Melanjutkan artikel Project Augmented Reality Game ‘ARChemy’, artikel kali ini membahas singkat tahapan membuat Marker untuk Augmented Reality berbasis Marker.

Metode Augmented Reality

Ada 2 metode dalam Augmented Reality (AR) , yaitu :

  1. Berbasis Marker (Marker-based tracking)

    Metode ini membutuhkan penanda atau disebut marker untuk menampilkan objek 3D. Marker bisa berupa ilustrasi hitam putih atau membentuk pola tertentu. Marker yang sudah diolah dalam pembuatan aplikasi AR, bisa diakses melalui kamera smartphone yang sudah terinstal aplikasi AR tersebut. Objek akan muncul diatas marker dan ditampilkan secara visual di layar smartphone.

     

  2. Berbasis Tanpa Marker (Markerless-based tracking)

    Sedangkan metode berbasis tanpa marker, kita tidak memerlukan penanda tertentu untuk menampilkan objek 3D. Objek 3D bisa diproyeksikan melalui lingkungan sekitar. Dalam penerapannya, metode ini dimanfaatkan untuk face tracking, 3D object tracking, motion tracking, dan GPS-based tracking.

Nah, dalam project saya, saya menggunakan metode AR berbasis marker. Karena project saya merupakan game kuis.

 

Marker ARChemy

Tahapan marker game yang saya beri nama ‘ARChemy’ ini ada beberapa langkah, yaitu :

Menganalisis Kebutuhan

Sebelum memulai project, kita harus menentukan metode pengembangan aplikasi atau Software Engineering Development yang ingin kita lakukan. Ada banyak metode pengembangan berdasarkan buku Roger S. Pressman yang berjudul Software Engineering A Practitioner S Approach. Saya memilih Waterfall sebagai metode pengembangan aplikasi saya.

Mengapa kita membutuhkan metode pengembangan aplikasi? Agar kita bisa ‘keep on track’ dalam pengembangan aplikasi nanti, sesuai prosedur dan langkah-langkahnya.

Setelah itu, analisis berikutnya adalah membuat game design dan analisis objek 3d yang ingin saya tampilkan.

Membuat Desain Marker

Setelah membuat game design dan melakukan analisis objek 3D, langkah berikutnya adalah membuat desain marker. Menurut pengalaman saya, ada beberapa hal yang mempengaruhi marker bisa atau tidaknya dideteksi oleh kamera.

  • Pola

Jika Anda ingin membuat marker berupa pola, pastikan desainnya tidak terlalu rumit, namun juga tidak terlalu sederhana. Karena marker yang akan kita desain, akan didaftarkan ke Vuforia. Vuforia akan memberi rating pada marker. Rekomendasi rating dari Vuforia untuk marker yang baik adalah 3-5.

  • Warna

Warna yang paling aman adalah hitam dan putih. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk mendesain dengan aneka warna. Namun, ada yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna. Pastikan warna yang Anda pilih memiliki kontras yang jelas. Karena ini berhubungan dengan cahaya dan deteksi kamera. Apabila warna yang ada pilih terlalu terang, marker akan sulit dideteksi karena warnanya akan bias atau pudar karena pengaruh cahaya. Hal tersebut tidak akan dikenali sebagai marker yang Anda daftarkan di Vuforia saat development.

  • Format Marker

Dalam pembuatan desain, Anda bisa menggunakan aplikasi desain apa saja. Saya menggunakan aplikasi open-source yaitu Gravit. Format yang diterima saat mengunggah di Vuforia, yaitu .JPG/ .JPEG/ .PNG 24 bit RGB. Sedangkan marker untuk dicetak bisa menggunakan format .PDF 300 dpi.

Mendaftarkan Marker ke Vuforia

Langkah berikutnya adalah mendaftarkan marker ke Vuforia. Pastikan Anda sudah mempunyai akun Vuforia, atau anda bisa mendaftar untuk membuat akun.

 

Untuk pembahasan yang lebih lengkap, Anda bisa membeli buku saya :

Panduan Lengkap: Membuat Game Augmented Reality(AR) dengan Unity 3D

 

Video tutorial masih dalam proses. Nantikan untuk tayang di YouTube ya ~ ♥(ˆ⌣ˆԅ)

Leave a Reply

Your email address will not be published.